Kamis, 12 April 2012

TEKNIK MENDAPATKAN MAKANAN (hewan) TRAP


teknik mendapatkan makanan (hewan)

TRAP

Untuk menangkap hewan dapat dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai cara. Pengetahuan tentang habitat dan perilaku hewan tesebut tentunya harus diketahui agar mudah dalam penangkapannya. Untuk mencari hewan buruan dapat digunakan beberapa patokan, seperti ; jejak lintasan, bekas makanan, kotoran gusuran tanah, bau dan suara, serta kandang atau lubang. teknik mendapatkan makanan (hewan) dapat di bagi 2 :

  1. langsung ; menggunakan alat yang langsung di tujukan ke hewan yang akan diburu.
  2. tidak langsung ; memasang jebakan di daerah/lokasi yang di indikasi hewan tersebut sering muncul.
Cara penangkapannya dapat dilakukan dengan pembuatan jerat atau perangkap (trap). Jerat dapat dibuat dengan cara – cara yang berbeda dan bahan/peralatan yang tersedia baik yang kita bawa atau pun di alam. Bahan atau peralatannya dapat berupa : tali (yang kita bawa sebelumnya), tali yang digunakan biasanya tali yang dianggap kuat menahan beban binatang tangkapan atau tidak dapat dirusak oleh binatang tangkapan. dapat berupa tali dari bahan nilon, plastik (untuk tali pancing ikan) atau sejenisnya, untuk para pengiat alam bebassendiri sering mendengar atau telah mengenal yang namanya tali perusik dan tali itulah yang biasanya digunakan. Ukuran tali yang digunakan pun jangan terlalu besar (3 - 5 mm untuk tali perusik). Tetapi, pada dasarnya jenis tali dan ukurannya dapat disesuaikan dengan jenis dan ukuran binatang yang akan ditangkap. Untuk bahan lainnya biasanya dapat digunakan batang, cabang pohon atau ranting yang telah disediakan atau ada di alam. Untuk jerat yang dapat digunakan dihutan Indonesia, biasanya jerat kelinci, jerat burung/sejenisnya dan binatang – binatang kecil. Adapun caranya dapat kita pelajari pada saat kita praktek atau berlatih dilapangan, karena jerat atau perangkap (trap) untuk satu binatang biasanya berbeda dengan jerat untuk binatang lainnya,

Untuk menangkap jenis ikan jelas tidak menggunakan jerat melainkan dipancing atau ditangkap secara langsung (tentu memerlukan keahlian khusus). Ada beberapa cara menangkap ikan antara lain : memancing yang mata kailnya dapat kita buat dari peniti, kawat/sejenisnya (jika ada), ranting kayu dan lain lain. Cara lain adalah dengan memukul/menebas dengan golok tebas, kita memegang obor/senter di tangan kiri dan golok di tangan kanan, ikan biasanya akan mendekat karena ada cahaya obor/senter setelah dekat kita ayunkan golok ke ikan tersebut. Ini biasanya dilakukan disungai, danau atau daerah rawa pada sore atau malam hari.

Penangkapan binatang – binatang lainnya dengan secara langsung, seperti serangga terutama belalang dapat dilakukan dengan cara pengoboran/pencahayaan karena biasanya serangga (belalang) mendekat bila ada cahaya dan tidak akan pergi bila kita tangkap, karena belalang peka cahaya. Ini dapat dilakukan pada malam hari. Untuk penangkapan ular biasanya dilakukan dengan cara menggunakan batang/ranting bercabang yang di pukulkan pada bagian kepala ular. Maka kepala ular tersebut akan tertahan batang/ranting bercabang tersebut dan ular dapat diambil/tangkap. Masih banyak cara lain yang dapat dilakukan selain dengan jerat, memancing dalam penangkapan binatang. Cara ini dapat dilakukan dan dikembangkan berdasarkan perlengkap yang ada, kondisi daerah dan lingkungan serta dengan pengalaman dan pengetahuan yang kita punya (inprovisasi).

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan trap :

  • manfaatkan alat untuk membuat jebakan, tali prusik, senar gitar, tali pancingan sesuai dengan hewan yang kita jerat.
  • perhatikan kondisi sekitar, bila ada jejak hewan pasang di daerah “jalannya” hewan. untuk mengetahui arah pergerakan dan keberadaan binatang. Pengenalan jejak juga dapat digunakan untuk mengetahui jenis-jenis berbahaya ataupun yang dapat dimakan, sumber air dan tumbuhan tertentu yang dapat dimakan. Selain jejak, kita juga dapat mengetahui keberadaan binatang dari feses, bekas aktivitas, sisa tubuh, suara dan sarang
  • hewan apa yang akan kita jebak, karena hal ini berhubungan dengan trap yang akan di buat dan alat jebakan.
  • pasang alat jebakan lebih dari satu, peluang kena sangat memungkinkan.
  • Jangan rusak daerah “TKP” karena binatang mempunyai sifat sensitive dan insting yang kuat, jadi seminimal mungkin merusak daerah yang akan di pasang trap.
Ingat : Selalu Inprovisas dalam segala hal…


Tidak ada komentar: