Selasa, 22 Oktober 2024

DIBALIK RASA DURIAN YANG ENAK, MEMILIKI RESIKO TINGGI


Di balik populernya buah durian di pasaran, ada perjuangan para petani yang memanen durian dengan bertaruh nyawa. Bisa dibayangkan betapa ekstremnnya profesi ini, dibutuhkan keberanian yang tinggi, sampai-sampai pemilik lahannya sendiri enggan untuk melakukannya. Pohon durian yang rata-rata sudah berdiri sejak puluhan tahun cenderung berukuran besar dan menjulang tinggi. Mereka dengan tanpa rasa takut memanjat pohon durian yang tinggi menjulang setinggi sekitar 30-40 meter tanpa pengaman. Guna mempermudah memanjat, mereka hanya membutuhkan bambu yang di lubangi untuk pijakan atau memanjat cara manual. Satu pohon saja bisa sampai ratusan buah yang ditali, saat mengikat durian sebelum matang, mengikat satu per satu. Biar kalau matang tidak jatuh dan pecah. Mereka juga harus berpindah dari satu cabang ke cabang lainnya bahkan dari satu ranting ke ranting yang lain.
Mengikat satu per satu buah durian, tanpa pengaman-resiko jatuh
(sumber Youtube : NDESO EKSPLOR)
AA Kadu Tasikmalaya merupakan perkebunan yang berada di atas lahan seluas 20 Ha yang terletak di 5 daerah di Kota dan Kabupaten Tasikmalaya yaitu Cisapi, Ciwao, Linggaraja Cibokor dan Cibanasih. Berfokus pada budidaya, penelitian dan pengembangan Durian, berkomitmen untuk menghasilkan buah durian yang memiliki kualitas baik dan stabil. Selain itu untuk meningkatkan kualitas tanaman durian dapat pula dilakukan dengan cara memadukan antara batang yang sudah dewasa dengan batang yang memang varietasnya sudah unggul tanpa harus menebang atau mematikan pohon, cara ini disebut dengan Top Working. Umumnya top working ini diterapkan pada tanaman durian yang tidak produktif dan mempunyai varietas yang kurang bagus atau tanaman yang sudah berusia tua atau ratusan tahun pada umumnya pohonya sekitar 40-50 m.


Instruktur TCI mengajarkan
cara pemasangan alat
Bekerja pada ketinggian atau working at height memiliki potensi bahaya yang besar, Aspek resiko akan bahaya keselamatan dan kesehatan kerja harus menjadi perhatian utama semua pihak ditempat kerja. Hal semacam ini selain untuk memberikan jaminan perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja untuk tenaga kerja. Untuk menjawab ini maka diperlukan tenaga profesioanl pemanjat pohon. AA Kadu Tasikmalaya mendapatkan informasi di media sosial adanya perkumpulan para pemanjat pohon profesional untuk itu mereka menghubungi TCI (Tree Climbers Indonesia) untuk mengajarkan Teknik keselamatan saat berkerja diketinggian dengan sistem akses tali (Rope Access Systems).


Materi di mulai dari pengenalan alat panjat pohon, fungsi alat, cara perawatan, membuat simpul dan tambatan, komunikasi dan praktek sebelum pemanjatan (Procedures before tree climbing: Tree Inspection and site), Teknik Throwing, Teknik Anchor , Teknik naik dan turun, Teknik berjalan di dahan (branchwalking/Limbwalking) dan posisi berkerja (Work Positioning Systems) – Lanyard agar aman dan nyaman dalam berkerja seperti pemangkasan,penebangan atau saat top working.

“Keselamatan kerja adalah yang utama karena tidak ada pekerjaan apapun yang seharga dengan nyawa!” Kata Mang Mehonk Petani Durian di AA Kadu Tasikmalaya.


teknik rope walking


Work position saat prunning